Record The Journey and Thoughts

Thursday 31 July 2008

XL Free SMS (again)



Satu lagi layanan sms gratis bagi pengguna XL. Sebelumnya pengguna kartu XL bisa ber-sms gratis dengan XL Instant Messenger. Kini XL menyediakan portal yang salah satu contentnya adalah layanan free sms, yakni:

http://life.xl.co.id

Baik XL Instant Messenger maupun free sms dari portal life.xl.co.id ini kedua-duanya bebas iklan, dan saat ini masih bisa digunakan. Perbedaan diantara keduanya adalah:


XL IM:
  • mendaftarkan lebih dahulu nomer2 yang akan di-sms
  • penerima sms yang langsung mereply pesan dikenakan tarif internasional (Rp 500) karena pesan tertuju ke komputer, bukan hp pengirim sms
  • bila komputer off, pesan yang direply otomatis masuk email
  • penerima sms diharuskan mereply minimal 1x supaya bisa terus menerima pesan (untuk menghindari sms yang dianggap spam)
  • nomer pengirim akan bertambah angka prefiknya dengan 28281, misalnya 282810818250093
  • enaknya, kalo penerima sms juga sedang online, maka bisa smsan via pc yang mirip chatting sehingga quota sms bisa utuh


Nah kalo Free sms yang baru, lebih menyenangkan karena:
  • tidak perlu mendaftarkan nomer yang di-sms
  • sms yang langsung direply akan sampe ke nomer pengirim (ke hp) dengan tarif sms reguler
  • nomer pengirim tidak bertambah angka frefik, melainkan tetap nomernya sendiri, misalnya +62818250093


Namanya juga free, tentu ada kelemahannya:
  • lagi2 berlaku hanya ke sesama XL
  • kadang2 sms yang dikirim mampir ke mana2, alias tidak sampe tujuan
  • jumlah sms dibatasi, XL-IM 20 sms/hari, sedangkan layanan yang terbaru 10 sms/hari dan sisa sms akan tertera di atas form.


Caranya gimana?
1. Kunjungi http://life.xl.co.id/message/index.do

2. Silakan join member dulu. Ntar akan dapat sms yang isinya nomer kode untuk aktivasi free sms.



3. Bila sudah dapat kodenya silakan login



Pada menu Life Message pilih Free SMS



Biasanya sih kalo sudah login otomatis akan muncul form free smsnya seperti ini:



Ato




4. Setelah pencet kirim akan keluar status.



5. Tampilan sms pada hp penerima sama seperti sms pada umumnya, tidak mencurigakan kalau dikirim lewat sms gratisan :-P



Lihatlah detil nomer pengirimnya, Sama plek dengan nomer asli kan?



So, silakan sms sepuwasnyah… eh cuma 10/hari ding, mayan kalo lagi online :-)


Friday 25 July 2008

Arema Jadi Putri Solo


Kini resmi sudah saya menjadi putri keraton Surakarta (Solo) dengan diterbitkannya KTP Surakarta Sebenarnya saya enggan mutasi dari list kependudukan di Malang, bumi saya dilahirkan sampai orangtua melepas masa asuhan saya. Apa mau dikata, berusaha menjadi warga negara yang baik saya harus mencatatkan diri sebagai warga di tempat yang baru. Padahal sebelum migrasi ke solo saya baru saja menambah masa berlaku KTP di Malang selama 3 tahun ke depan (s/d tahun 2011). Sedangkan KTP Solo berlaku 5 tahun (s/d tahun 2013). Tiap daerah kok bisa ga sama gitu ya masa berlakunya..

Dulu saya kecewa dengan kesalahan data dalam KTP Malang. Ternyata KTP Solo lebih parah, menyangkut alamat dan data lain. Sebenarnya buat apa mengisi data serinci itu pada 2 lembar pengisian data bila hasilnya kacau balau. Ga keren pokoknya, baru sekarang saya melihat poto tercetak hitam putih (kehabisan tinta warna kali ya ) Protes? malas ah. Yang penting punya KTP Solo dan sah menjadi warga

Lihatlah layout 2 KTP beda propinsi ini:




Menjadi warga Solo secara disadari maupun tidak, lambat laun gerak-gerik saya tentu akan menyesuaikan dengan lingkungan yang sekarang. Yang terasa adalah bahasa. Awal2 datang di Solo saya belum bisa berinteraksi dengan para tetangga dalam hal bahasa. Sebagai orang Malang yang notabene terbiasa menggunakan bahasa jawa ngoko dengan teman ato paling tidak dengan inggih, mboten bila lawan bicara orang lebih tua, kini di Solo mau ga mau saya dituntut bisa berbahasa jawa alus dengan sekitar. Sering lidah ini mbliyut bila capek ato otak saya sudah blank dengan kosakata jawa alus. Kalo sudah demikian biasanya saya keluarkan senjata jitu yakni bahasa Indonesia. Beruntung para tetangga kanan-kiri-depan sudah mahfum kalo saya bukan orang jawa tulen

Btw, suami dan saya yang sama2 orang dari Jawa Timur aja berbeda logat dan pemahaman kata sehari2, sehingga sering ga nyambung Sehingga untuk saat ini bahasa sehari2 ya Bahasa Indonesia, sambil saya belajar bahasa jawa alus di Solo. Soalnya lidah saya malangan banget. Pengucapan kata sering menjadi bahan guyonan di rumah Solo. Misal kata ‘putih’ reflek saya lafalkan ‘poteh’ , sedangkan di Solo ‘puteh’, dll. Demi ga ingin jadi bahan ketawaan, otomatis jadi mengikuti kebiasaan di Solo.

Suatu ketika saat bicara di telpon dengan teman di Malang, si teman malah protes kenapa logatku jadi (men-)Solo. Dia minta supaya saya tetap bertahan dengan logat malang. Woalah, itu berarti siap2 akan menjadi bahan tertawaan di rumah Solo. Hihi… ada-ada aja. Bolehlah raga saya di Solo tapi jiwa saya tetaplah Arema, Salam Satu Jiwa! (halah)

Yang adil adalah bila sedang berada dan bicara dengan sanak kerabat di Jatim pake logat Malang, kalo di Jateng pake logat Solo, sedang kalo di Jabar pake logat Tasikmalaya (ayah orang sunda). Malah jadi reffoot…

Wednesday 16 July 2008

Siapa Tarif SMS Prabayar Termahal?


Sejak pemerintah mengeluarkan fatwa penurunan tarif seluler, para operator seluler di tanah air berlomba2 menelorkan tarif promosi murahnya. Tentu aja hal ini disambut dengan sangat gembira oleh para pelanggan. Di saat harga2 melambung, justru angin segar berhembus kepada para mobiler dengan memberikan penurunan tarif seluler. Selain penurunan tarif panggilan dan sms, tarif gprs juga memberikan gebyar tersendiri bagi para netter yang sering menggunakan media hp, terutama blogger

Namanya tarif promosi di samping ada kelebihan tentu ada kekurangan. Kekurangannya antara lain yang pernah saya alami dari beberapa operator seluler, tarif promosi menjerat konsumen dengan syarat2 yang membingungkan, jaringan sibuk, sms tidak langsung sampai tujuan, masa berlaku yang singkat, dll. Hingga saat ini, tarif promosi masih berkutat pada tarif panggilan. Bahkan memberlakukan free saat outpeak. Untuk tarif sms, beberapa operator sudah menurunkan tarifnya.

Saat tulisan ini diposting, perbandingan tarif sms operator Indonesia produk prabayar dengan tarif reguler (pulsa reguler), tidak pakai registrasi dan semacamnya adalah sebagai berikut:











Produk: Sesama OP -- Lain OP
XL Bebas 350 350
XL Jempol 299 99
Simpati 100 150
AS 88 149
Mentari 99 99
IM3 100/1* 100
3 free free 100 pertama kmd 100
Axis 60 60
Fren 1 free 5 sms 1 free 5 sms


*pukul 00-05 = Rp 1,-

Produk yang berlisensi fixed wireless boleh juga kita sajikan untuk sekedar penampakan:



Produk: Sesama OP -- Lain OP
Flexi 100 350
StarOne 25/100* 150
Esia 1/karakter 1/karakter


* ke sesama starone = 25, ke produk indosat lain = 100

Saya terkecoh dengan tarif yang ada di web xl, yakni tercantum tarif sms Rp 150. Baru aja saya sms teman, kenyataannya masih Rp 350, ke sesama xl lagi

Ssstt... gara2 perbedaan tarif sms yang sangat signifikan tersebut memaksa saya beralih ke operator lain. Secara nomer ini sudah melanglangbuana, jadi masih saya pelihara meski jarang saya kasih makan. Makanya jangan pelit2 dong excelcomindo! Terutama fitur2 penting seperti:

- GPRS. Tarifnya yang selisihnya besar banget dibanding lainnya, Rp. 10/kB (operator lain sudah Rp 1, Rp 0,1, bahkan gratis)

- Call Barring. Prabayarnya tidak bisa call barring. Hanya XPLOR yang bisa, itupun tidak free. Padahal produk operator lain (IM3, mentari, Axis) sudah free dan bisa sewaktu-waktu diaktifkan maupun dinonaktifkan.

Enyah sampai kapan operator seluler langganan saya ini akan mempertahankan tarif termurahnya termahalnya untuk sms… EGP lah, kan dah ke lain hati


UPDATE :
Alhmdulillah, Mulai 28 Nopember 2008, tarif SMS XL menjadi Rp 150/sms untuk tarif nelpon semaumu dan nelpon sampe puas. Keterangan lebih lanjut di sini.

Monday 7 July 2008

Sumpit


Awalnya saya ga terlalu maniak dengan yang namanya sumpit, dua batang stik yang terbuat dari kayu, gading ataupun plastik. Piranti makan ala jepang or mandarin itu tidak pernah masuk dalam angan saya bila menikmati mie ayam, pangsit, juga mie instan di rumah.

Sampai akhirnya saya sering melihat teman di malang dulu yang sering makan pake sumpit, entah itu lagi makan nasi pecel, rames, dan menu lainnya. Saya menganggap dia aneh. Kok ya bikin susah diri sendiri. Pake sendok kan beres, kalopun butuh garpu juga enak makannya. Ternyata anggapan saya tidak sepenuhnya benar. Teman saya itu menikmatinya dengan syahdu, dia emang penggila segala sesuatu yang berhubungan dengan jepun

Saat bersama teman2 jajan mie pangsit yang di sana tersedia sumpit, saya jadi pengen mencoba gimana rasanya pake sumpit. Apa yang terjadi? Bukannya masuk mulut, mie malah berantakan, mungsrat-mungsrut kesana-kemari. Tangan saya jadi belepotan kuah. Ahh... susyaah! Back to sendok-garpu deh. Tapi saya masih menyimpan penasaran. Setiap ada kesempatan mencoba lagi, mencoba lagi. Udah berumur gini belum pinter juga pake sumpit. Dasar kanung!

Sekarang di solo rasa penasaran itu kembali menggelora (halah!). Secara solo rame dengan jajanan. Kalo ke solo silakan mampir ke stadion manahan, bahkan pernah tayang di tipi lho menjadi tempat kuliner pak bondan maknyus. Ada juga di kampus UNS kentingan, di depan pintu masuk kampus saat minggu pagi menjadi ajang bazar makanan. Yang paling ramai adalah mie ayam dan bakso, itulah juga yang menjadi pilihan jajan kami sehingga ketemu lagi dengan yang namanya sumpit

Beberapa hari lalu ada kesempatan jalan2 ke Luwes Lojiwetan, eh ga sengaja melihat sumpit di jajaran perlengkapan makan. Wah kemaren2 kok ga kebayang untuk beli sendiri aja ya? Kan bisa sekalian belajar dipake di rumah. Akhirnya beli beberapa pasang. Kini lagi kemaruk dengan sumpit, makan apa2 pake sumpit. Sekalian menyediakan buat teman yang kebetulan main ke rumah, mereka suka dengan menu yang saya sajikan, yakni mie instan dengan sayur dan topping bakso. Mudah, murah, meriah..