Lagi2 berita di tipi membuat saya kawatir kalo2 menyimpang dalam menggunakan plastik kemasan. Kalo dulu berita tentang plastik pembungkus makanan (plastik, keresek) yang dijadikan peringatan, kali ini plastik botol air mineral.
Pengunaan plastik hampir tak dapat terpisahkan dari kehidupan keseharian kita, tak terkecuali untuk kemasan makanan. Tidak heran karena plastik merupakan bahan pembungkus makanan yang murah harganya, mudah didapat dan tahan lama. Tetapi di balik itu, banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahaya dari plastik itu sendiri, apabila kita tidak benar menggunakannya.
Bagi masyarakat awam cara mudah untuk menghindari bahanya plastik, yaitu dengan membedakan antara plastik untuk kemasan makanan dan untuk keperluan lainnya. Karena karakteristik peruntukannya maka bahan baku dan proses pembuatannya pun berbeda. Plastik untuk kemasan bahan makanan seharusnya dibuat berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga lebih aman pada suhu tertentu dan lemak/minyak.
Pada plastik untuk kegunaan lainnya, misalnya plastik keresek, hindari pemakainnya dari makanan berminyak dan suhu panas, karena zat-zat adiktif dalam plastik mudah terurai dalam lemak dan panas, apabila terkontaminasi dengan makanan yang masuk ke dalam tubuh, secara akumulaitf pada binatang percobaan dapat mengakitbatkan penyakit kanker, perubahan hormon dan menyebabkan kelahiran berjenis kelamin ganda.
Cara yang paling mudah untuk mengetahui keasliannya yaitu dengan merebus plastik tempat wadah makanan dalam air panas selama satu jam, apabila terjadi perubahan bentuk atau pecah, maka dapat diindikasikan melamin tersebut palsu. Melamin palsu terbuat dari bahan yang berbahaya seperti, formalin, urea dan bahan berbahaya lainnya
Sedangkan bahan baku botol plastik air mineral tidak direkomendasikan untuk diisi ulang. Diantara botol minuman yang berbahan baku plastik dapat berisiko kanker, ginjal atau hati. Sereemm yah…
Untuk itu sebaiknya kita mengetahui identitas plastik yang kita gunakan dengan melihat kode di bawah kemasan, berupa angka dalam segitiga yang di bawahnya tercantum jenis bahan bakunya.
Gambar2 di bawah ini adalah kode angka 1 s/d 7 yang merupakan identitas botol/wadah plastik yang biasa digunakan untuk kemasan.
Kode 4 (LDPE = Low Density PolyEthylene) dan kode 5 (PP = PolyPropylene) adalah yang dianggap aman, namun lebih menenangkan lagi kalo disertai kode FoodGrade berupa gambar gelas garpu.
Dari informasi di atas, sesungguhnya penggunaan bahan plastik dalam konsumsi makanan tidak perlu ditakutkan, asalkan kita mengetahui cara berinteraksi dengan benar dan lebih selektif dalam penggunaan plastik, maka hidup kita akan lebih aman dan sehat.
Sumber:
www.ristek.go.id
www.video.okezone.com
Pengunaan plastik hampir tak dapat terpisahkan dari kehidupan keseharian kita, tak terkecuali untuk kemasan makanan. Tidak heran karena plastik merupakan bahan pembungkus makanan yang murah harganya, mudah didapat dan tahan lama. Tetapi di balik itu, banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahaya dari plastik itu sendiri, apabila kita tidak benar menggunakannya.
Bagi masyarakat awam cara mudah untuk menghindari bahanya plastik, yaitu dengan membedakan antara plastik untuk kemasan makanan dan untuk keperluan lainnya. Karena karakteristik peruntukannya maka bahan baku dan proses pembuatannya pun berbeda. Plastik untuk kemasan bahan makanan seharusnya dibuat berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga lebih aman pada suhu tertentu dan lemak/minyak.
Pada plastik untuk kegunaan lainnya, misalnya plastik keresek, hindari pemakainnya dari makanan berminyak dan suhu panas, karena zat-zat adiktif dalam plastik mudah terurai dalam lemak dan panas, apabila terkontaminasi dengan makanan yang masuk ke dalam tubuh, secara akumulaitf pada binatang percobaan dapat mengakitbatkan penyakit kanker, perubahan hormon dan menyebabkan kelahiran berjenis kelamin ganda.
Cara yang paling mudah untuk mengetahui keasliannya yaitu dengan merebus plastik tempat wadah makanan dalam air panas selama satu jam, apabila terjadi perubahan bentuk atau pecah, maka dapat diindikasikan melamin tersebut palsu. Melamin palsu terbuat dari bahan yang berbahaya seperti, formalin, urea dan bahan berbahaya lainnya
Sedangkan bahan baku botol plastik air mineral tidak direkomendasikan untuk diisi ulang. Diantara botol minuman yang berbahan baku plastik dapat berisiko kanker, ginjal atau hati. Sereemm yah…
Untuk itu sebaiknya kita mengetahui identitas plastik yang kita gunakan dengan melihat kode di bawah kemasan, berupa angka dalam segitiga yang di bawahnya tercantum jenis bahan bakunya.
Gambar2 di bawah ini adalah kode angka 1 s/d 7 yang merupakan identitas botol/wadah plastik yang biasa digunakan untuk kemasan.
Kode 4 (LDPE = Low Density PolyEthylene) dan kode 5 (PP = PolyPropylene) adalah yang dianggap aman, namun lebih menenangkan lagi kalo disertai kode FoodGrade berupa gambar gelas garpu.
Dari informasi di atas, sesungguhnya penggunaan bahan plastik dalam konsumsi makanan tidak perlu ditakutkan, asalkan kita mengetahui cara berinteraksi dengan benar dan lebih selektif dalam penggunaan plastik, maka hidup kita akan lebih aman dan sehat.
Sumber:
www.ristek.go.id
www.video.okezone.com
Ich, semakin hari rasanya kita dihantuin dengan hala2 yang membuat hati kita miris....
ReplyDelete@dhie: pinter2nya kita memilah mana yg terbaik :)
ReplyDeleteiya neh..
ReplyDeletesekarang waktu nya kembali ke alam, pake bungkus daunpisang aja ehehe
wah yg benar ini. emang sih katanya bisa nyebabpin kanker :)
ReplyDeleteWah hampir sama dengan tulisanku yg baru. Izin copy paste ya untuk tulisanku yg selanjutnya :)
ReplyDeletembak pesen taperwer gak?
ReplyDeleteaman lho....
:D
@shun: iya, lbh sedap :)
ReplyDelete@uwiuw: katanya begitu :(
@Rosyidi: wah kebetulan ya. mau kopas silakan :)
@sluman: wee... bisnis baru nih pak?
thx y wat artkelna, w jd bsa ngrjain tgs dc..
ReplyDeleteaku selalu bawa botol plastik aqua kemana-mana. Aduhh...*mulai mikir ganti panci
ReplyDelete@anonym: iyah, silakan
ReplyDelete@mendol: botol kaca aja mbak :)
Assalamu'alaikum...
ReplyDeleteberterima kasih saya pada ukhti pengelola blog ini. Karena mengingatkan kembali pada materi kuliah saya di kampus akan bahaya plastik.
Nuhun mbak...
gimana dengan produk sejenis tupperware misalnya, produk itu bisa digunakan untuk makanan/minuman yang dingin maupun panas, bahkan untuk digunakan sebagai tempat menghangatkan makanan di microwave?
ReplyDeletekalau produk itu sama berbahayanya dengan produk2 berbahan plastik diatas, mmm :|
thx elen...jadi nyadar ni, segitu bahayanya produk plastik yang ada di sekitar kita.
ReplyDeleteMulai ngelirik tupperware ni...:-/
kan mahal banget, harusnya aman donk...
Elen, ijin kopas n nge-link ya....
ReplyDeletethx n miss u....
@l5155st™: sama2 :)
ReplyDelete@meyti: katanya sih aman, tp referensinya saya blm punya :)
@dessy: iya sih.. (silakan kl mau ngelink, udah link balik kok) :)
kalo bicara tentang kemasan plastik, taparwer jawabnnya, aman, nyaman.
ReplyDeleteBagaimana dengan botol susu?
ReplyDeletehttp://pigeon-xtan.blogspot.com
@lafdy: iya..
ReplyDelete@mbahong: botol susu sama spt galon air mineral, masuk kategori nomer 7 (other)
Asslm..
ReplyDeleteslm knl ;)
thanks ats infonya
jeng, ijin copas ya..
ReplyDeletebaru nemu artikel plastik yg sekalian ada gambarnya.. oke bgt.. :)
salam kenal
ReplyDeletekelikmuslim@yahoo.com
www.kelikmuslim.co.cc
salam boleh kenal tak
ReplyDeletesalam boleh kenal tak
ReplyDeleteMbak Elen, ijin kopas ya.temen2 musti baca ini.syukron
ReplyDelete