Record The Journey and Thoughts

Wednesday 23 June 2010

Pucangsawit: Now and Later


Pemerintah Kota Solo menjadikan bantaran sungai Bengawan Solo di Kalurahan Pucangsawit, Jebres, sebagai pilot project penataan kawasan konservasi alam.

Hari ini 23 Juni 2010 tempat tinggal saya di daerah Pucangsawit Kota Solo kedatangan tamu dari Negara-negara se Asia Pasifik dalam acara Asia Pacific Ministerial Conference on Housing and Urban Development (APMCHUD). 

Forum APMCHUD merupakan sarana pertukaran pengalaman sesama anggotanya dalam mengatasi masalah praktis dibidang penanganganan urbanisasi termasuk perumahan kumuh dan lain-lain. Saat ini anggota APMCHUD terdiri dari Indonesia, Qatar, Iran, India, Pakistan, China, Armenia, semuanya sekitar 68 Negara.

Konferensi di Solo ini, Indonesia akan berbagi pengalaman kepada anggota APMCHUD lainnya dalam penangananan masalah urbanisasi misalnya akan ditampilkan proyek Pucangsawit yaitu pemindahan pemukiman kumuh di tepi Sungai Bengawan Solo, yang dipindahkan ke lokasi Elok dan Pipitan di Solo.

Itu berarti tidak lama lagi, di bantaran sungai Bengawan tidak ada lagi pemukinan ilegal nan kumuh, akan berganti dengan taman kota yang yang disertai dengan pelebaran dan peninggian tanggul Sungai Bengawan Solo. Tentunya tujuan penataan kawasan bantaran itu juga untuk mengubah kawasan itu menjadi lahan wisata yang mampu menghasilkan sumber ekonomi dan pemberdayaan setempat. Semoga saja proyek Pucangsawit ini membawa kebaikan bagi semuanya. Amin.

Sunday 20 June 2010

Bertetangga

Konsekuensi beriman kepada Allah dan hari akhir mengharuskan seseorang untuk memuliakan tetangga dan tamunya.

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ( من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت ، ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم جاره ، ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضيفه ). رواه البخاري ومسلم.

Artinya :

Diriwayatkan dari Abu Hurayrah –radhiyallahu 'anhu- bahwa Rasulullah –Shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda : "Siapa yang beriman (percaya) kepada Allah dan Hari Akhir, maka haruslah ia berkata yang baik atau (kalau tidak) diam. Siapa yang beriman (percaya) kepada Allah dan Hari Akhir, maka haruslah ia memuliakan jiran (tetangga)nya. Dan siapa yang beriman (percaya) kepada Allah dan Hari Akhir, maka haruslah ia memuliakan tamunya. Dilaporkan oleh Imam al-Bukhory dan Muslim.

Hadits ini menerangkan tiga hal yang terkait dengan aspek akhlak dalam pergaulan sehari-hari: 
1. Sedikit bicara (menjaga lisan), 
2. Kewajiban menghormati tetangga, dan 
3. Memuliakan tamu.

Saturday 12 June 2010

Lecker Solo

Seperti namanya, kue leker ini rasanya benar2 lecker. Kue Leker yang menemani blogger-blogger saat Tour SOLO di Laweyan ini terbuat dari adonan tepung beras, gula, kanji dan santan yang dipanggang menggunakan loyang diatas arang. Untuk isinya biasanya irisan pisang, taburan meses dan gula pasir, kemudian dilipat. Khusus pisang memakai pisang raja, rasanya akan lebih megang

Jajanan masa kecil saya ini sudah langka saya temui lagi di Malang., kota asal saya  Sejak saya menetap di Solo leker ini ternyata mudah ditemukan, tidak hanya di sekolah2 namun di jalan2 raya banyak ditemui penjual leker. Saya tidak perlu jauh2 membelinya karena sudah mempunyai leker langganan yakni Leker Pak DJum, di dekat rumah saya. Pak DJum sudah puluhan tahun berdagang leker.

Saking terkenal rasanya yang muantap maka pelanggannya hingga luar kota, terutama saat lebaran. Kalo pesanan seperti itu sebelum dimakan harus dioven dulu supaya kembali renyah/krispi. Pak DJum menurunkan resep lekernya pada anak2 dan keponakannya, jadi tidak heran kalo di tempat saya tidak langka menemukan kue leker. Yang bikin saya ketagihan membelinya adalah pembuatannya yang seketika, jadi hangat2 langsung bisa dinikmati. Kriuk.. kriuk.. rasanya.. Hmm lecker!

Adakah leker di kota anda?

Mak Ijo dan Bengawan Solo

Bengawan Solo, nama yang tidak asing bagi yang mendengarnya. Sungai legendaris dalam lagu keroncong yang diciptakan alm Gesang ini amat berarti bagi kaum bawah. Melalui bengawan ini sebagian masyarakat Solo bisa menopang kehidupannya. Sharing offline dengan mereka akan saya sharing online via blog ini.


Tersebutlah Katijem, namun orang-orang sekitar biasa memangilnya Mak Ijo. Wanita berusia 60 tahun ini masih terlihat kuat dan sehat. Yang membuat saya kagum padanya adalah dia seorang pekerja yang ulet, tidak mengeluh atas nikmat dan rejeki yang dia peroleh dengan susah payah.

 sungai bengawan solo