Berawal dari adanya butiran-butiran hijau mirip dengan pelet (makanan ikan) atau pokpur (makanan burung) dengan jumlah banyak di sekitar pot bunga srirejeki (aglaonema). Setiap hari saya menemukan serakan butiran itu. Sampai akhirnya saya biarkan hingga menumpuk dan menjadi hitam terkena panas matahari.
Sepertinya itu kotoran binatang, tapi binatang apa? Penasaran saya belum terjawab, kini saya menemukan daun srirejeki yang makin sedikit, yang tersisa batang dan ruas daunnya. Lama-lama saya geregetan dan akhirnya saya memotongi batang tanpa daun itu.
Tiba-tiba.. olala.. 3 ekor makhluk dengan titik matanya menatap tajam, dan gigi lembutnya yang sedang asyik menggerogoti sisa daun. Wah baru kali ini melihat ulat yang begitu lugu (lucu ginuk-ginuk), sebesar jari orang bahkan lebih panjang, warnanya mirip warna daun srirejeki sehingga mengecoh mata manusia. Tadinya saya kira tongolan batang. Hiii.. Geli atau gilo? Sepertinya dua-duanya.. saya merinding
Tapi gimana lagi, mau tak mau harus melepaskan ulat itu dari tanaman itu kalau tidak ingin daunnya habis. Setelah itu saya buang jauh-jauh, tanpa membunuhnya, mau membunuhnya tidak tega euy…
Sepertinya itu kotoran binatang, tapi binatang apa? Penasaran saya belum terjawab, kini saya menemukan daun srirejeki yang makin sedikit, yang tersisa batang dan ruas daunnya. Lama-lama saya geregetan dan akhirnya saya memotongi batang tanpa daun itu.
Tiba-tiba.. olala.. 3 ekor makhluk dengan titik matanya menatap tajam, dan gigi lembutnya yang sedang asyik menggerogoti sisa daun. Wah baru kali ini melihat ulat yang begitu lugu (lucu ginuk-ginuk), sebesar jari orang bahkan lebih panjang, warnanya mirip warna daun srirejeki sehingga mengecoh mata manusia. Tadinya saya kira tongolan batang. Hiii.. Geli atau gilo? Sepertinya dua-duanya.. saya merinding
Tapi gimana lagi, mau tak mau harus melepaskan ulat itu dari tanaman itu kalau tidak ingin daunnya habis. Setelah itu saya buang jauh-jauh, tanpa membunuhnya, mau membunuhnya tidak tega euy…