Pemilu semakin dekat. Memang kenapa? Gak papa sih, akhirnya saya bikin juga tulisan tentang kampanye pemilu damai, terutama yang (semoga) sesuai dengan kontes SEO yang sedang berlangsung sejak awal bulan ini. Ikut meramaikan gitu loh..
Saya melihat di televisi partai politik terus berlomba-lomba berkampanye membangun citra agar dipilih rakyat. Berbagai macam iklan pun dibuat untuk memikat calon pemilih, tentunya dengan isi yang beragam. Ada yang menyerang parpol dan figur lain, ada yang memuji keberhasilan, ada yang mengklaim paling berjasa, dan ada yang mengkritisi serta memanfaatkan golput. lagi-lagi, iklan saling serang antar parpol dan figur akan semakin sengit menjelang pemilu legislatif dan pilpres 2009. Hmm..
Saya belum pernah melihat kampanye dalam iklan yang tanpa menyerang, menyalahkan maupun mengkritik partai lain. Apa mungkin mereka sudah kehabisan akal untuk meraih simpati rakyat? Menurut saya, dengan mengkambinghitamkan partai yang lain secara tidak langsung mencontohkan keburukan pada rakyat. Betol tidak?
Seharusnya para elit politik tidak mengabaikan bahwa sekarang rakyat semakin pintar untuk menilai mana iklan yang hanya berisi janji-janji palsu. Jadi, marilah melakukan Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009. Intinya kita mendorong kampanye pemilu dalam situasi damai dan tertib. Untuk itu para parpol hendaknya tampil berkompetisi secara sehat. Siap menang, siap kalah. Setuju kan?
Saya melihat di televisi partai politik terus berlomba-lomba berkampanye membangun citra agar dipilih rakyat. Berbagai macam iklan pun dibuat untuk memikat calon pemilih, tentunya dengan isi yang beragam. Ada yang menyerang parpol dan figur lain, ada yang memuji keberhasilan, ada yang mengklaim paling berjasa, dan ada yang mengkritisi serta memanfaatkan golput. lagi-lagi, iklan saling serang antar parpol dan figur akan semakin sengit menjelang pemilu legislatif dan pilpres 2009. Hmm..
Saya belum pernah melihat kampanye dalam iklan yang tanpa menyerang, menyalahkan maupun mengkritik partai lain. Apa mungkin mereka sudah kehabisan akal untuk meraih simpati rakyat? Menurut saya, dengan mengkambinghitamkan partai yang lain secara tidak langsung mencontohkan keburukan pada rakyat. Betol tidak?
Seharusnya para elit politik tidak mengabaikan bahwa sekarang rakyat semakin pintar untuk menilai mana iklan yang hanya berisi janji-janji palsu. Jadi, marilah melakukan Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009. Intinya kita mendorong kampanye pemilu dalam situasi damai dan tertib. Untuk itu para parpol hendaknya tampil berkompetisi secara sehat. Siap menang, siap kalah. Setuju kan?