Record The Journey and Thoughts

Friday 15 October 2010

Carefully Before Buying

Pastinya sudah pada mahfum bahwa sebelum melakukan transaksi jual beli harus pasang mata dan telinga. Tidak berlaku bagi saya untuk hari ini. Siang tadi saya ke SGM (Solo Grand Mall) menemani teman saya yang anak-anaknya ingin ke time zone. Seperti biasa di sana saya singgah ke food court dan memesan menu steak langganan saya. Setelah memilih meja makan, tiba-tiba saya disodori daftar  menu oleh beberapa gerai makanan. Duh jadi binun..

Berhubung saya masih doyan steak, maka saya pilih dari daftar yang menyediakan steak. Jadilah saya tidak lagi memesan steak langganan saya saat itu. Memilihnya pun asal karena saya tergiur dengan harganya yg murah untuk 1 porsi chicken steak. Setelah steak terhidang apa yang terjadi? Belum 1 suap saya makan, jari saya sudah lengket pada garpu karena cat besi yang ada pada ujung garpu. Oalah.. mungkin maksudnya mau menandai garpu supaya tidak tertukar dengan garpu dari gerai lain. Ya akibatnya saya makan chicken steak beraroma cat. Rasanya juga tidak karuan. Pantesan gerainya sepi pengunjung, baru tahu setelah makan.

Keluar dari food court kebetulan saya melintasi toko perhiasan (asesoris). Mau tidak mau saya mampir (kebiasaan ibu-ibu, hehe). Bersama teman awalnya melihat-lihat, eh.. ternyata saya dan teman saya menemukan pilihan, padahal sebelumnya tidak niat membeli. Setelah itu kami pun meneruskan jalan-jalan sampai akhirnya pulang.

Sesampai di rumah saya hendak mencoba asesoris yang saya beli tadi. Wah betapa kagetnya saya, ternyata asesoris yang saya beli ada yang putus salah satu pasangannya. Belum dipakai kok sudah cacat? Akhirnya saya coba nelpon ke toko, mereka bilang barang yang rusak setelah keluar dari toko dikenakan potongan 60% saat dijual kembali. Alamak..

Tidak mau dirugikan saya protes, mengapa barang rusak tidak dicek bahkan didisplay. Itu berarti merugikan konsumen. Mereka juga tidak mau kalah malah menyalahkan saya mengapa tidak teliti sebelum membeli. Hyaaa…

Tapi benar juga apa yang mereka bilang. Dalam waktu yang bersamaan saya mengalami kesalahan serupa, tidak teliti sebelum membeli. Hmm.. pengalaman yang berharga, sayangnya saya sering mengulanginya. Dasar ndablek..

3 Comments:

  1. ndablek bolehlah... tpi kalo serimg, namanya.....
    ben dijewer mase wae...
    pengalaman adlh pelajaran plg berharga. jo diulangi...hehehe

    ReplyDelete
  2. jangan bilang2 mase ya bu... hiks

    ReplyDelete
  3. heheheh... iya itu namanya lapar mata, sembarang-sembarang pengen dibeli. Podho ae ambek aku tibak'e

    ReplyDelete

Silakan isi kolom komentar dengan mencantumkan ID Anda
(Twitter, FB, IG, eMAIL). Terimakasih