
Akhirnya sampailah saya pada satu profesi baru yakni sebagai ibu rumah tangga. Long Distance Married (LDM) antara malang-solo selama setahun menjadikan saya belum 100% menekuni profesi itu. Kesempatan selama itu cukuplah bagi saya menjadikan pengalaman dalam mengisi waktu. Mengejar materi tak kan ada habisnya bila tidak disertai rasa syukur. Kini saatnya saya kembali pada fitrah..
Konon profesi sebagai ibu rumah tangga tidak hanya dinilai secara materi. Pekerjaan yang semula dianggap remeh sebagian kalangan ini ternyata tidak sesederhana seperti dalam bayangan saat menjalaninya. Benarlah kalo ada yang menyebut ibu rumah tangga sebagai profesi, karena memang pekerjaan rumah tangga membutuhkan profesionalisme berupa keahlian, pengetahuan dan keterampilan sama dengan pekerjaan kantor lainnya. Jika di kantor hanya kebagian tugas mengurusi satu bagian, ternyata di rumah tugasnya tidak hanya satu bagian, melainkan wajib berperan multiguna sebagai direktur, manajer, sekretaris sekaligus pekerja, yang tidak hanya bisa memahami, tapi juga harus bisa menguasai semua bagian. Yang semuannya nanti harus dipertanggungjawabkan pada presiden direktur yaitu suami juga pada bagian komisaris tertinggi yaitu Allah swt.
Semoga profesi yang baru ini tidak menghambat potensi saya. Justru dengan memilih profesi ini, saya memiliki waktu yang lebih fleksible dalam menggali dan mengembangkan potensi untuk meraih prestasi. Setidaknya prestasi berupa pahala tak terhingga dari Allah swt. Juga bonus berupa surga jika patuh pada suami. Insya Allah. Amiin..
Mohon doa restu dari teman2 semoga segalanya dimudahkan.. Syukron.