Record The Journey and Thoughts

Tuesday 18 November 2008

Harta Karun

Gemez rasanya menyaksikan tumpukan buku2, diktat, dan lembar2 peninggalan masa kuliah semester2 terdahulu milik suami. Pertahanan saya jebol juga untuk tidak menyentuhnya sebab barang tersebut membuat ruangan di rumah makin sempit saja. Segera saya meminta tolong suami untuk memindahkan ke teras supaya leluasa dalam memilah2 soalnya masih ada berkas yang masih dipake si empu, selebihnya bisa diloakin, hehe..

Entah kenapa tiba2 saya ingin membuka2 tumpukan yang sudah dipilah oleh suami saya. Saya ambil jilid laporan yang paling tebal. Lembar perlembar saya baca sekilas. Pas halaman terakhir saya terperanjat.. ada 3 lembar uang dengan nominal yang cukup besar, 100, 20, dan 5 ribuan yang lengket satu sama lainnya, dengan steples yang sudah berkarat. Lembar uangya sudah berjamur putih. Tapi saya ragu, apakah uang2 ini masih bisa dipake untuk bertransaksi, secara saya sendiri sudah tidak pernah melihat uang ini. Ternyata uang itu tersimpan sudah 5 tahunan di kost2an suami sebelum menikah, dulu suami saya selalu menyimpan uang di sela2 diktat karena ga punya dompet. Belum sempat mengambil uangnya, diktat2 itu keburu disimpan dalam karung bekas beras karena diktat2 tersebut sudah tidak terpakai

Jadi ingat saat ke bank niaga beberapa waktu lalu, di sana terpampang uang 100 ribu plastik sudah ditarik dari peredaran. Namun belum tau apakah hanya ditarik ato sekalian tidak laku lagi. Kalo tidak laku lagi, wah sayang dong hasil temuan saya ini. Kan bisa buat belanja tuh (ibu rumah tangga banget gitu loh... ). Mau coba dibelanjakan kok ya malu kalo ternyata ga laku lagi

Solusinya, kebetulan sebelum nemu uang itu, kami berencana menabung di bank, ga ada salahnya uang2 temuan itu ditukar dengan uang yang akan ditabung kemudian dimasukkan dalam rekening. Tidak lupa menyediakan uang cadangan bila uang lama tersebut dikembalikan teller.

Alhamdulillah, uang diterima teller dengan selamat. Sejak peristiwa ini, saya jadi semangat bersih2 lagi, siapa tau bisa menemukan lagi harta karun yang pernah tersimpan di antara tumpukan diktat laporan

Andaikan saya tidak membuka2 lagi tumpukan kertas yang akan diloakin, mungkin uang itu dah jadi milik orang lain. Ternyata kalo sudah rizqinya ga akan lari kemana

8 Comments:

  1. hahaha
    gara -gara uang lama
    omahe maleh resik

    ReplyDelete
  2. hahaha
    gara duit
    omahe resik ta

    ReplyDelete
  3. whaaa.... asik2....

    Coba duitnya itu disimpan, bakalan bisa jadi harta karun buat anak cucu nanti. Uang kuno kan mahal :D

    ReplyDelete
  4. wah uang plastik ditarik ya. baru tau aku . Thanks banget infonya. Kalo gitu ntar gak aku terima pembayaran lewat plastik. Thanks ya.

    ReplyDelete
  5. Sekedar cerita,
    Tipe orang tidak sama. Ada yang sangat care ketika diamanati uang hingga nyimpannya pun sangat sulit ditemukan orang lain, disamping karena nggak berani pake (meski diganti).

    Tipe seperti itukah suami Anda? :)

    ReplyDelete
  6. Ah, andai saja duitnya bisa beranak pinak. Wah 5 tahun dah dapat berapa tuh mbak. Hahahaha...

    Trus yang 20 -ribuan, wajahnya sampai pucet gara-gara kelamaan dipencet buku..hihihihi

    ReplyDelete
  7. dimuseumin aja, buat kenang2an...
    *btw, cepekannya lumayan tuh buat belanja,hehe

    ReplyDelete
  8. aku pernah tuh kayak gitu, waktu masih smp. yang nemuin uangnya temen sekelas pas lagi maen kerumah dan lagi liat-liat catatan les. seneng banget, soalnya untuk ukuran anak smp uang segitu lumayan gede. ;))

    ReplyDelete

Silakan isi kolom komentar dengan mencantumkan ID Anda
(Twitter, FB, IG, eMAIL). Terimakasih