Saya pernah menyinggung sedikit tentang fenomena blog sekitar 2,5 tahun lalu. Saat itu saya masih mempunyai ghirah yang cukup tinggi dalam dunia menulis yang tentu saja di blog tercinta. Dalam sebulan saya mampu mempublish rata-rata 20 artikel, artinya hampir tiap hari saya mempunyai bahan untuk menuangkan segala ide di kepala. Rasanya mengalir begitu saja, mudah dan menyenangkan. Apalagi waktu itu tema tulisan sebagian besar dalam kategori tips dan trik dalam koridor IT. Meski artikelnya sederhana namun semuanya berdasarkan uji coba dan pengalaman pribadi, bukan kopas dari sumber lain.
Beberapa tulisan saya sering saya temui di blog orang lain, walaupun ada yang jujur mencantumkan blog saya sebagai sumber tulisan, ada juga yang sama sekali tidak mencantumkan dari mana tulisan itu dicomot, bahkan dipakai sebagai iklan produk susu tanpa pemberitahuan pada saya. Awalnya geram mengetahui ketidakjujuran mereka, namun akhirnya saya sadar bahwa blog hanyalah media dalam memberikan sesuatu yang memberikan manfaat bagi orang lain. Masalah diakui orang lain atau tidak itu bukan urusan saya lagi, kewajiban saya hanyalah memberi dan tidak berharap menerima pujian/balasan dari orang lain. Kalaupun ada yang sempat memberikan komentar dalan kolom komentar itu sudah merupakan kebahagiaan, ternyata ada yang respon terhadap remah-remah coretan saya yang kalau dibandingkan blogger yang lebih dulu/senior dari saya, tulisan saya tidak ada apa-apanya.
Bagaimana dengan sekarang?
Sebagai blogger abal-abal, disebut abal-abal karena tidak 100% sebagai blogger, hanya profesi maya yang mendampingi profesi nyata (bekerja) saat itu. Seiring berjalannya waktu, perjalanan saya menulis di blog selama 5 tahun ini tampaknya sudah mulai meredup. Tentu saja bukan tanpa sebab. Saya merasa perlahan-lahan tema tulisan tidak lagi greget seperti dulu. Sekarang lebih banyak ke topik Intermezzo atau cerita (Lady). Mengenaskan ya?
Yup, setidaknya saya masih eksis di dunia maya, masih memiliki blog (meski frekuensi tulisan tidak banyak seperti dulu), dan masih aktif di milis. Kalau dulu mungkin sering kontak dengan sesama blogger saja, karena tidak semua orang di dunia maya suka menulis. Kini teman saya semakin bertambah dengan media jejaring sosial, bertemunya kembali dengan teman-teman jaman sekolah dulu, saudara yang sempat berjauhan tempat tinggal, semakin dekat rasanya. Kalau dulu mengandalkan koneksi internet di tempat kerja, sekarang bisa online di/dari mana saja, apalagi di rumah. Siapa tahu kondisi ini akan membangkitkan semangat untuk menulis lagi yang lebih berbobot? atau mendapatkan lebih banyak dollar dan rupiah via blog? Insya4wl.. amin.
So, do I Still a Blogger?
Beberapa tulisan saya sering saya temui di blog orang lain, walaupun ada yang jujur mencantumkan blog saya sebagai sumber tulisan, ada juga yang sama sekali tidak mencantumkan dari mana tulisan itu dicomot, bahkan dipakai sebagai iklan produk susu tanpa pemberitahuan pada saya. Awalnya geram mengetahui ketidakjujuran mereka, namun akhirnya saya sadar bahwa blog hanyalah media dalam memberikan sesuatu yang memberikan manfaat bagi orang lain. Masalah diakui orang lain atau tidak itu bukan urusan saya lagi, kewajiban saya hanyalah memberi dan tidak berharap menerima pujian/balasan dari orang lain. Kalaupun ada yang sempat memberikan komentar dalan kolom komentar itu sudah merupakan kebahagiaan, ternyata ada yang respon terhadap remah-remah coretan saya yang kalau dibandingkan blogger yang lebih dulu/senior dari saya, tulisan saya tidak ada apa-apanya.
Bagaimana dengan sekarang?
Sebagai blogger abal-abal, disebut abal-abal karena tidak 100% sebagai blogger, hanya profesi maya yang mendampingi profesi nyata (bekerja) saat itu. Seiring berjalannya waktu, perjalanan saya menulis di blog selama 5 tahun ini tampaknya sudah mulai meredup. Tentu saja bukan tanpa sebab. Saya merasa perlahan-lahan tema tulisan tidak lagi greget seperti dulu. Sekarang lebih banyak ke topik Intermezzo atau cerita (Lady). Mengenaskan ya?
Yup, setidaknya saya masih eksis di dunia maya, masih memiliki blog (meski frekuensi tulisan tidak banyak seperti dulu), dan masih aktif di milis. Kalau dulu mungkin sering kontak dengan sesama blogger saja, karena tidak semua orang di dunia maya suka menulis. Kini teman saya semakin bertambah dengan media jejaring sosial, bertemunya kembali dengan teman-teman jaman sekolah dulu, saudara yang sempat berjauhan tempat tinggal, semakin dekat rasanya. Kalau dulu mengandalkan koneksi internet di tempat kerja, sekarang bisa online di/dari mana saja, apalagi di rumah. Siapa tahu kondisi ini akan membangkitkan semangat untuk menulis lagi yang lebih berbobot? atau mendapatkan lebih banyak dollar dan rupiah via blog? Insya4wl.. amin.
So, do I Still a Blogger?
amien :) tetap semangat bu
ReplyDeleteBener juga. Kebanyakan blogger, terutama yang masih anak muda kalau baru launching blog banyak tulisannya. Mungkin karena gak terkenal-terkenal, sibuk, dan sebab lainnya mereka akhirnya berhenti menulis.
ReplyDeleteLakukan yg menurutmu bisa dinikmati...
ReplyDeleteasemik bloger abal-abal...
ReplyDeletewah eman-eman tenan
saya menulis dan menulis saja (sejak dulu masih remaja, dan di blog sejak 3th lalu)...
ReplyDeletebagi saya, menulis untuk kesehatan mental saja, sekedar luapan sesuatu dari dalam diri.
begitupun, seburuk apapun tulisan dan blog saya, tetap saja saya tidak pernah merasa saya adalah abal-abal... walaupun kadang minat untuk menulis naik turun nggak karuwan, pernah sebulan nulis 42 tulisan, pernah juga enggak sama sekali... nikmati aja! jangan jadi beban!
Semangat mbak....Blogging is not a crime, Blogging akan tetep eksis....
ReplyDeleteSekarang menjadi microblogger :D
ReplyDeleteblog
ReplyDeletemicroblog
jejaring sosial
semua punya peran masing2
ada waktunya tren ini itu... Baca Selengkapnya
tapi blog akan tetep eksis
Tetep dong walau sekarang update nya 2 th sekali he he.
ReplyDeleteSaya masih seorang blogger,karena:masih punya blog & pernah nulis di blog.
ReplyDeleteKok gak udpdate2:blogku bukan facebook atau twitter atau plurk,blogku bukan buku diary,blogku bukan koran portal,aku bukan selebritis yg ditunggu2 gossipnya,bukan juga jurnalis.
Jadi, blogger itu macam2, tergantung tujuan,pikiran,kesempatan dan waktu.... Baca Selengkapnya
So,do you still a blogger?absolutely yes,i still a blogger
Lakukan yg menurutmu bisa dinikmati...
ReplyDeleteNikmat jadi blogger abal-abal? Nikmat jadi seleb-blog? Nikmat jadi pembaca? Apapun itu, asal tetap mengerjakan sesuatu, dan
bisa sambil menikmati (baca: mensyukuri)...
nulis blog.... klo baca blog saya.. maka anda akan menilai saya aneh *dan saya nggak peduli* wakakakakaa....
ReplyDeletetetep nge blog lah...
tetep seorang bloggerist... kok walopun jga fesbukist... he he he
ReplyDeletetetep semangat mbak
ReplyDeletejika kamu punya blog
berarti kamu adalah blogger..
wokey...
yes, you do!
ReplyDeletemenarik Bu... cuman koq belon update lagi ya... salam kenal Bu...
ReplyDeleteSaya juga bloger-blogeran, hehehe.
ReplyDeleteYang penting nulis apa sajalah.
nice blog, saLam kenal y mbak..
ReplyDeleteWah...pertanyaannya menggelitik sy yg punya blog tp males posting nih...
ReplyDeleteMemang menjaga ritme menulis agar ttp konsisten itu tdk mdh, apalagi kl py kerjaan rutin yg bth knsntrsi kt krn menyangkut hajat hdp org bnyk, jdlah (sok) sibuk itu alasan "penyelamat" kl lg gak smpt posting.
Kl sy srng nyindir diri sendiri : hiatus sm males posting itu memang beda tipis ya...
Setuju deh sm Riwis, yg pntng nuliiiiiiiisssss...!
salam kenal mba, sepertinya produktif banget jadi iri nih hehe, kapan2 berkunjung ke tempat saya. oia, bolhe saya add?
ReplyDeleteternyata mbak juga "pernah" rajin nulis ya? ana bingung bagaimana cara buat blog menjadi penuh hiasan dan banyak format.
ReplyDeletesaia penulis rewiew
ReplyDeleteSama. Aku juga. Akhir2 ini dah mulai jarang menulis seperti dulu. Komentar yg berjibun hampir gak pernah aku bales. ini sekarang dah mulai semangat lagi. abis bikin blog baru di www.penuh.info :D
ReplyDeleteyang penting bisa tetep nulis, entah itu nulis curhat ataupun sekedar mempost aktifitas sehari2. buat aku sih gitu aja :)
ReplyDeleteblogger abal2? pasti aku masuk tuh