Ikutan nyebarin info ah...
Isu formalin yang udah reda kini mulai memanas karena temuan baru
Di sisi lain, kini telah ditemukan cara untuk mengurangi kandungan formalin dalam makanan yang telah diawetkan dengan formalin. Caranya boleh dibilang tanpa biaya tambahan apa-apa, hanya bagaimana cara memperlakukan bahan makanan itu sebelum dikonsumsi. Penemunya adalah Dra SUKESI M.Si, Dosen Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITS.
Apa yang harus dilakukan untuk menghilangkan kadar formalin atau deformalinisasi?
Deformalinisasi ikan asin
Dapat dilakukan dengan cara merendam ikan asin tersebut dalam tiga macam larutan, yakni air, air garam dan air leri.
Ini artinya hanya dengan perlakuan dan pengetahuan yang baik sebelum dikonsumsi, kadar formalin akan hilang.
Bagaimana dengan tahu?
Sedikitnya ada tiga cara penanganan untuk mengurangi kadar formalin :
- direndam air biasa
- direndam air panas
- direbus dalam air mendidih
- dikukus
- proses penggorengan.
Hasilnya berbeda-beda, yang terbaik adalah merebusnya dalam air mendidih kemudian diikuti dengan proses penggorengan.
Kalo mie?
Proses deformalinisasi terbaik adalah dengan cara merendam dalam air panas selama 30 menit, dimana hasilnya dapat menghilangkan kadar formalin hingga mencapai 100 persen.
Satu lagi, ikan segar?
Adapun pada ikan segar, dapat dilakukan dengan merendam dalam larutan cuka 5 persen selama 15 menit.
Memang, tidak dapat menghilangkan hingga 100 persen kadar formalin yang ada. Tapi paling tidak dengan makin berkurangnya kadar formalin dalam bahan makanan itu, maka untuk mengkonsumsinya relatif aman. Ya syukur2 tanpa kandungan formalin sama sekali ya, tapi kayaknya susah... apa2 yang ada di pasaran rata2 mengandung formalin sih...
*adaptasi antara lain dari liputan6, media indonesia, websehat
Isu formalin yang udah reda kini mulai memanas karena temuan baru
"Di sisi lain, kini telah ditemukan cara untuk mengurangi kandungan formalin dalam makanan yang telah diawetkan dengan formalin"
Badan Pengawas Obat dan Makanan pada sejumlah permen. Berdasarkan uji laboratorium Badan POM, ditemukan adanya kandungan formalin pada sejumlah produk makanan asal Cina, yakni dari 39 sampel yang diambil dalam sebulan terakhir, 7 positif melanggar dan mengandung formalin, 27 sample negatif dan sisanya belum ada keputusan. Sampel tersebut di antaranya permen merk White Rabbit Creamy Candy, Kiam Boy, Classic Candy, Black Currant, Manisan Plum, dan pasta gigi Maxam. Pasta gigi impor dari China itu mengandung bahan kimia diethylene glycol. Produk2 tersebut disegel untuk dimusnahkan dan bagi yang berizin ditutup izin edarnya.Di sisi lain, kini telah ditemukan cara untuk mengurangi kandungan formalin dalam makanan yang telah diawetkan dengan formalin. Caranya boleh dibilang tanpa biaya tambahan apa-apa, hanya bagaimana cara memperlakukan bahan makanan itu sebelum dikonsumsi. Penemunya adalah Dra SUKESI M.Si, Dosen Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITS.
Apa yang harus dilakukan untuk menghilangkan kadar formalin atau deformalinisasi?
Deformalinisasi ikan asin
Dapat dilakukan dengan cara merendam ikan asin tersebut dalam tiga macam larutan, yakni air, air garam dan air leri.
- Perendaman dalam air selama 60 menit mampu menurunkan kadar formalin sampai 61,25 persen
- Perendaman dengan air leri mencapai 66,03 persen
- Perendaman pada air garam hingga 89,53 persen
Ini artinya hanya dengan perlakuan dan pengetahuan yang baik sebelum dikonsumsi, kadar formalin akan hilang.
Bagaimana dengan tahu?
Sedikitnya ada tiga cara penanganan untuk mengurangi kadar formalin :
- direndam air biasa
- direndam air panas
- direbus dalam air mendidih
- dikukus
- proses penggorengan.
Hasilnya berbeda-beda, yang terbaik adalah merebusnya dalam air mendidih kemudian diikuti dengan proses penggorengan.
Kalo mie?
Proses deformalinisasi terbaik adalah dengan cara merendam dalam air panas selama 30 menit, dimana hasilnya dapat menghilangkan kadar formalin hingga mencapai 100 persen.
Satu lagi, ikan segar?
Adapun pada ikan segar, dapat dilakukan dengan merendam dalam larutan cuka 5 persen selama 15 menit.
Memang, tidak dapat menghilangkan hingga 100 persen kadar formalin yang ada. Tapi paling tidak dengan makin berkurangnya kadar formalin dalam bahan makanan itu, maka untuk mengkonsumsinya relatif aman. Ya syukur2 tanpa kandungan formalin sama sekali ya, tapi kayaknya susah... apa2 yang ada di pasaran rata2 mengandung formalin sih...
*adaptasi antara lain dari liputan6, media indonesia, websehat
Wah ternyata begitu. Informasi menarik skali> Sebar yah di milis ^^
ReplyDeletetapi kalo mie instant juga harus direndam selama 30 menit, udah jadi bubur dong ya ...
ReplyDeletePadahal dulu waktu kecil sering makan permen itu :(
ReplyDeleteGimana nih pemerintah. Udah puluhan tahun beredar baru terungkap.
Sebel.. >:(
@shirei: silakan, sekalian promosi blog ini :P
ReplyDelete@mm: mie instan kan kering teh, biasanya yg mengandung formalin itu yg tergolong mie basah/mie curah.
@agam: iya sama, aku dulu jg suka beli permen itu yang dijual di mall.
enak yg ngga pake formalin aja kali yaaaa
ReplyDeletewah padahal permen rabbit itu kesukaannya mamah saya lho...weleh...weleh..ternyata ada formalinnya
ReplyDelete