Yup. Inilah pertama kali posting setelah hiatus dalam rangka mudik lebaran hampir 1 bulan lamanya. Perjalanan saya mudik pastinya tidak berbeda seperti kisah mudik yang dialami para perantau lainnya. Namun bagi saya pengalaman ‘First Time’ memberikan citarasa tersendiri. Apa sajakah itu?
Alhamdulillah, meski lebaran ke desa yang ditempuh selama 5 jam menggunakan armada roda dua melewati perbukitan nan indah, serta lebaran ke kota dengan menggunakan kereta ekonomi selama 7-8 jam yang lesehan berdesakan, namun semuanya berjalan lancar dan selamat, tiada aral yang berarti termasuk terhindar dari hipnotis
Bagaimana kisah mudik anda?
- Pertama kali puasa romadhon di Solo
Bertahun2 melakukan puasa bersama orangtua, sensasi berbeda bila dilakukan tanpa orangtua. Semuanya dilakukan sendiri tanpa orangtua, terutama dalam sahur dan berbuka, melakukan ibadah yang lain juga terasa berbeda, kali ini hanya berdua bersama suami. Semuanya harus dijalani dengan gembira - Pertama kali lebaran di desa
Berbeda dengan tahun sebelumnya yang merayakan bersama orangtua di Malang, suasana cenderung sepi karena lokasi rumah di area kampus yang identik dengan kost2an. Hari2 yang biasanya ramai oleh para mahasiswa menjadi sepi ditinggal mudik. Sedangkan tahun ini saya merayakan idul fitri bersama mertua di Pakistan.. eh Pacitan, tetangga Pak SBY
Menyaksikan lebaran di desa kebalikan dengan kota. Di desa menjadi ramai berduyun2 orang berdatangan dari kota. Selain itu, tipikal desa tak luput mewarnai suasana lebaran. Segar, bebas polusi, hijaunya hamparan sawah dan perbukitan membuat saya betah dan takjub karena di malang susah mendapati pemandangan itu, yang ada hanyalah ijo ruko2, bukan ijo royo2Desa Cangring, Pacitan - Pertama kali naik kereta
Kalo yang ini dialami suami saya. Dari dulu pengen merasakan naik kereta. Mumpung ada kesempatan, lebaran ke malang dengan menggunakan kereta. Tak tanggung2, sengaja dipilih kereta ekonomi! Tau sendiri kan gimana bentuk dan suasana kereta ekonomi di saat lebaran? Sebenarnya saya ogah, dah kenyang sengsaranya kereta ekonomi. Tapi demi kalo bersama suami jadi enjoy aja meski kami tidak kebagian tempat duduk, sehingga pihak PT.KA menyediakan gerbong tambahan yang tidak kalah nelangsanya yakni ternyata gerbong yang biasanya untuk barang Beruntung ada bule dari jerman bernama Yonas yang berbaikhati memberikan sebagian matrasnya untuk tempat duduk kami. Penumpang lainnya menggunakan koran sebagai alas. Rejeki bagi tukang koran dan calo kardus yang menjual kardus bekas air mineral seharga 2 ribu/lembar.
Yonas, turis Jerman Gerbong barang alias lesehan
Alhamdulillah, meski lebaran ke desa yang ditempuh selama 5 jam menggunakan armada roda dua melewati perbukitan nan indah, serta lebaran ke kota dengan menggunakan kereta ekonomi selama 7-8 jam yang lesehan berdesakan, namun semuanya berjalan lancar dan selamat, tiada aral yang berarti termasuk terhindar dari hipnotis
Bagaimana kisah mudik anda?
Alhamdulillah, saya mudik dengan aman terkendali. :)
ReplyDeleteLoh..loh...loh... ke Solo jugag to???
ReplyDeletemampir ke tempatku dong!
wiks ada bule naik kereta ekonomi.. apa kata dunia
ReplyDeletewah, om bule nya baek juga,
ReplyDeletebtw ngirit ya om? :p
aku mudik di kampung, kekeringan!!
2 hari mandi aer 4 gayung aer.. hihihihi
Wah jadi kangen pengin naik kereta api lagi ... dah lama banget gak mudik kampung ortu :)
ReplyDelete-Setiaji-
www.kodokijo.net
Wah tumben2 turis naek ekonomi? :) hihihi..
ReplyDeleteBisa bahasa Indonesia ato inggris gak turisnya? Biasanya kalo jerman gak bisa soalnya.
Mudik pengalamn terindah sepanjang masa,
ReplyDelete:-D
@bambang: alhamdulillah..
ReplyDelete@andy: hehe..
@anang, shun, rosyidi: mgkn dah bosan naek pesawat. kereta ekonomi jg ada seninya lho, meski sepanjang perjalanan dia bobok terus. dia bisa bhs indo dan inggris sedikit2, ya kl bicara ma dia pake bhs isyarat juga :P
@setiaji: ga kangen ortu tha?
@adam: budaya endonesia om..
lama gak pernah naek kereta nich...
ReplyDelete:D
hari jum'at kemaren kayaknya engga ada masalah deh dengan blogku ... ;;)
ReplyDeletefoto sawah2 itu, keren bangeeet!!!!
hehe jadi inget jaman kuliah naik gaya baru ke jakarta. uyel-uyelan tapi asiiiiiiikkk
ReplyDeleteJd kangen omah kih ^^
ReplyDelete@ciwir: berarti blm pernah sama sekali?
ReplyDelete@meyti: hehe.. asli desa :)
@de: emang :P
@ale: omahmu kenopo?
Pengen dech naik kereta ekonomi.
ReplyDeleteWah kesampaian juga mudiknya?
ReplyDeleteSayang kita ga bisa ketemuan ya, abis jadwalnya kebalikan neh....saat aku ke mertua kamunya pas ke malang, :(
Assalamualaykum...
ReplyDelete:X
ReplyDeleteJIk sempat2e foto2 suasana dalam kereta padahal wis empet2an ngono.. Sensasi orang mudik
ReplyDelete