Record The Journey and Thoughts

Wednesday, 1 July 2009

Cylea Barbata Miers (Cincau Hijau)


Setelah menunggu berbulan-bulan akhirnya saya bisa melakukan panen perdana daun cincau. Kedengarannya sederhana, namun bagi saya memberikan kepuasan tersendiri. Sebelumnya, potongan batang cincau (stek) yang saya bawa dari Malang selalu saja gagal tumbuh saat saya tanam di tanah Solo. Kesempatan mudik ke Malang selalu saya sempatkan membawa batang cincau untuk kemudian saya tancapkan di salah satu pot di rumah. Entah tancapan yang keberapa, tahu-tahu saya melihat pucuk daun cincau bermunculan di salah satu batang. Setelah agak banyak daunnya tanaman tersebut dipindah ke lahan yang lebih luas, tanpa pot.

Dari sebutannya yang berbau oriental, kata "cincau" sendiri berasal dari dialek Hokkian sienchau (pinyin: xiancao) yang lazim dilafalkan di kalangan Tionghoa di Asia Tenggara. Sedangkan warna cincau yang dihasilkan berbeda-beda tergantung daun tumbuhan yang dipakai:
- Cylea barbata Miers, cincau hijau, menghasilkan gel berwarna hijau
- Mesona palustris Bl. (cincau hitam), menghasilkan gel berwarna hitam

Mengenai manfaat mengkonsumsi jeli cincau ini, dari beberapa literatur disebutkan bahwa kandungan serat cincau membantu:
- memerangi penyakit degeneratif seperti jantung koroner
- mengendalikan tekanan darah tinggi
- menyingkirkan senyawa-senyawa yang berbahaya bagi tubuh termasuk pemicu kanker
- mencegah kanker pada ginjal dan antiradang
- dan lain-lain

Sedangkan yang saya petik adalah jenis cincau yang pertama. Dari 1 batang yang saya tanam bercabang menjadi 4. Saya memanen 2 ruas batang dengan ketinggian 2 meter. Tidak terlalu banyak sih, tapi bisa menghasilkan agar-agar cincau sebanyak 4 baskom kecil. Panen perdana ini saya nikmati bersama dengan tetangga terdekat dengan rumah. Jangan kuatir, meski anda tidak kebagian es endolnya, saya akan membagikan resep pembuatannya

Bahan:
- daun cincau
- air matang
- santan instan
- gula merah dan putih
- daun pandan
- garam

Cara pembuatan:

Pembuatan agar-agar cincau:
- daun cincau dicuci hingga bersih, tiriskan
- remas-remas daun cincau dengan tangan (yang sudah dibersihkan) sambil ditambahkan air matang sedikit demi sedikit hingga keluar lendir cincau
- bila remasan daun terasa mulai mengental segera saring dengan menggunakan saringan santan
- ulangi penambahan air pada ampas (sambil diremas-remas) hingga 2-3 kali, sampai hilang lendirnya. Usahakan tiap pengulangan berganti wadah
- cincau hasil saringan diamkan hingga membeku /mengeras menjadi agar-agar/jeli

Pembuatan santan manis:
- rebus air bersama daun pandan, gula merah dan putih, garam secukupnya
- setelah mendidih masukkan santan instan, didihkan lagi kemudian angkat.
- tunggu sampai santan agak dingin. Sajikan bersama agar-agar cincau, bisa dalam keadaan santan hangat, bisa juga diberi es batu. Wuih.. maknyess, segar..!

18 Comments:

  1. pahit kagak ya rasanya kayak samiloto dkk

    ReplyDelete
  2. mbak, aku nyangkok donkkk.........
    suamiku yang pengen punya taneman cincau ini, tp dimana nyari bibitnya yha??

    ReplyDelete
  3. @vivink: bukan cangkok melainkan stek. di sekujur batangnya terdapat akar2 halus, tinggal dipotong kmd ditanam ntar tumbuh sendiri. kl mau ke solo ajah :P

    ReplyDelete
  4. weh aku kok kebetulan bebrapa ari ini juga lagi ngumpulin artikel tentang cincau
    hehehe btw terima kasig yah, sekarnag sudah bisa migrasi FS ke WP

    ReplyDelete
  5. Waktu SD dulu, saya sering bikin cincau sendiri, metik daunnya di sawah mbah saya :))

    ReplyDelete
  6. kalau menanti kiriman dari solo aja boleh ngga ya? ;))

    ReplyDelete
  7. @meity: hehehe cincaunya keburu mencair di jalan teh. kalo lbh dari 24 jam jadi menyusut (kembali menjadi air).

    ReplyDelete
  8. wah aku ndak tau daun cincau. cincau ambek cao podo nggak mbak ?

    ReplyDelete
  9. carane ngombe piye ikuuu.......wedang kok diwenehi godong pring.........hehehehe......

    ReplyDelete
  10. kayak e enak tuh, bagi² resep atuh buk ... *mupeng*

    ReplyDelete
  11. itu minuman kesukaanku, apalagi klo panas" gini........ segerrrrrrrrrrrr........

    ReplyDelete
  12. wah...sueger ki dinggo buko...

    ReplyDelete
  13. seger tenan wangi pandan.kapan2 yo Mbak nek dolan nang Oslo

    ReplyDelete
  14. @wahyu: hahaha ngombene disruput wae. iku godhong pandan, pemanis tampilan thok. abis panen cincau di rumah.
    @vivi: silakan jeung..:)

    ReplyDelete
  15. ok trims tante,aku mau bibitnya juga ok

    ReplyDelete
  16. Assalamualaykum.

    Mbak, saya bisa beli di mana nih stek-nya di Malang? Saya cari-cari ke pasar tanaman di splendid koq nggak ada yang jual... Aku tunggu yah infonya.

    ReplyDelete
  17. wa'alaikumussalam

    saya tdk tau kl tempat yg menjual stek cincau di malang. saya bawa dari memotong di pohon sendiri di rumah malang, skrg saya di solo. kl mau silakan aja ke rumah ortu saya di dekat unibraw. alamat lengkapnya kirim email ke saya saja. tuh di menu contact.

    ReplyDelete

Silakan isi kolom komentar dengan mencantumkan ID Anda
(Twitter, FB, IG, eMAIL). Terimakasih